YUK DI BACA GAN ..HARUS BANYAK BELAJAR DARI KORP MARINIR INDONESIA...


 

 

IMTDK-Bukan bermaksud membanggakan korps,tapi inilah faktanya....

____________________________

HARUS BANYAK BELAJAR DARI MARINIR


JAKARTA (SiaR, 16/11/98), Satuan Marinir tak pelak lagi adalah
pahlawan rakyat Indonesia. Paling tidak, gambaran ini muncul saat peringatan
HUT Korps Marinir yang jatuh Minggu (15/11) di sejumlah kawasan di ibukota Jakarta, terutama di depan kampus Unika Atmajaya.

Tak ada pesta, tak ada kegagahan yang ditampilkan korps Marinir yang berhasil meredam kamarahan mahasiswa dan rakyat setelah dua hari sebelumnya dibantai Angkatan Darat dan anggota Brimob. Yang ada justru kesederhanaan
dan tawa ramah.

Mahasiswa dan rakyat yang berkerumun di kampus Atmajaya Minggu
(15/11) pagi justru memberikan sambutan dan jabat tangan tanda selamat kepada anggota korps Marinir. Apalagi ketika Mayjen TNI (Mar) Suharto datang meninjau anak buahnya yang menjalankan tugas di depan Atmajaya. Ia hanya
menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada anak buahnya dengan pidato yang sederhana. Pidatonya ditutup dengan teriakan, "Hidup Marinir. Hidup
Marinir." Yang segera disambut para anggota korps Marinir dengan teriakan."Auw, auw, auw."

Suharto juga menuruti permintaan seorang mahasiswa Atmajaya untuk
mengenakan sebuah jaket almamater berwarna oranye. "Hidup marinir," teriak mahasiswa.

Sebelumnya Suharto sempat menemani Kepala Staf TNI-AL (KSAL) Laksdya
TNI Widodo AS meninjau para Marinir yang bertugas di Gedung MPR/DPR dan
kawasan Senen.

Banyak kalangan menyebut pasukan Marinir adalah pahlawan SI yang
sesungguhnya. Ia bukan saja berhasil menegakkan citra ABRI yang telah
dihancurkan angkatan lain, khususnya Kopassus yang telah menculiki dan
membunuhi sejumlah aktivis dan rakyat Indonesia. Dalam pengamanan SI, tak
satu pun peluru ditembakkan prajurit Marinir. Namun, penduduk dan para mahasiswsa justru sangat mematuhi semua perintah yang dikeluarkan Marinir.

Pada Sabtu (14/11) pagi seorang Marinir, Serda Ichwan Syah, ditembak kakinya oleh seorang anggota Brimob yang marah akibat sang Marinir melerai
pertikaiannya dengan kelompok mahasiswa. Pertikaian di depan Polda Metro Jaya itu muncul gara-gara sekelompok mahasiswa yang marah akibat rekan-rekannya dibunuh polisi mengejar-ngejar Kolonel (Pol) Goris Mere dan meneriakinya dengan kata-kata, "Maling. Maling." Akibatnya Goris Mere lari lintang-pukang dan melompati pagar masuk ke halaman Polda. Segerombolan
pasukan Brimob lantas membalas mahasiswa dengan sejumlah tembakan dengan
peluru tajam.

"Anggota Marinir sangat mengerti psikologi massa. Mereka diam pasif,
tak pernah memprovokasi dengan pukulan apalagi tembakan. Namun mereka bisa bertindak tegas bila diperlukan. Barangkali itulah karakter Marinir," ujar seorang pengamat pada SiaR.

Memang, SiaR sendiri menyaksikan bagaimana Marinir berhasil
mengendalikan keadaan ibukota yang semrawut akibat aksi brutal pasukan
Kostrad dan Brimob yang sama sekali tak tahu tata krama. Banyak saksi mata
melihat bagaimana Marinir melarang pasukan lain untuk terus menghajar
penduduk atau mahasiswa yang telah mengundurkan diri. Dalam peristiwa
penjarahan di Senen Sabtu (14/11) kemarin, Marinir juga berhasil mengusir
penduduk pembuat onar tanpa menyakitinya. Malah beberapa remaja masih diberi kesempatan untuk memecahkan kaca-kaca pertokoan.

"Silakan lempar, tapi jangan masuk. Apalagi coba-coba menjarah. Kami
beri kesempatan 15 menit," ujar seorang sersan Marinir sebagaimana
disaksikan SiaR. Setelah itu, dengan tegas sang sersan meminta agar semua
orang menjauh dari halaman Atrium.

Sejak Sabtu dinihari, semua penjagaan di kawasan strategis
diambil-alih oleh satuan Marinir. Dan semenjak itu keadaan berangsur-angsur
tenang. Di beberapa pemukiman Marinir juga membantu menjaga penduduk dari
kemungkinan aksi penjarahan yang direkayasa sekelompok orang.

Kini ada sekitar 2 batalyon Marinir dipercaya menjaga keamanan
Jakarta. Mereka didatangkan dengan kapal dari Surabaya.

Banyak pujian mengalir dari warga masyarakat ke anggota Marinir.
"Satuan lain barangkali harus banyak belajar dari Marinir. Bayangkan selama
32 tahun Orde Baru mereka disisihkan, tak dapat perhatian. Namun ketika ABRI
terpuruk, mereka mampu tampil mamperbaiki citra ABRI. Mereka mewujudkan
impian masyarakat akan tentara rakyat yang sesungguhnya, yang tak mengasari
rakyat apalagi menculik dan membunuh hanya untuk kepentingan membela
kekuasaan sebuah despot," ucap seorang pengamat militer muda.***

Sumber :

SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

* To: siarlist@minihub.org

* Subject: SiaR---ABRI HARUS BANYAK BELAJAR DARI MARINIR
* From: SiaR News Service
* Date: Tue, 17 Nov 1998 00:51:31 -0700
* Delivered-To: siarlist@minihub.org*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH TENTARA GAM KEBAL SENJATA DAN PELURU DI TEMBAK MALAH TERTAWA...

HEBATNYA 5 PASUKAN ELITE TNI

ANEH TAPI NYATA ILMU KKEBALAN pasukan gerakan aceh merdeka DI TEMBAKI BAHKAN DI TEMBAK ROKET TAK APA-APA...