Segitiga antara Indonesia, Malaysia dan China
Segitiga Indonesia, Malaysia dan China
IMTDL-Solusi untuk Indonesia dalam masalah Laut China Selatan
(LCS) adalah mendatangi China dan menjelaskan batas wilayah Indonesia. China
boleh melakukan apapun diluar wilayah indonesia dan Indonesia akan tetap
NETRAL.
Kita tidak boleh melupakan peristiwa kelam di saat
Indonesia mengalami krisis dan lemah.
Contoh perbuatan Malaysia adalah menikam Indonesia dari
belakang :
1. Mencuri Pulau Sipadan dan Ligitan.
2. Mencoba mencaplok Laut Ambalat.
3. Mencoba mencaplok Camar Bulan dan Tanjung Datu.
4. Mengirim inteligen untuk mendukung teroris mengebom Jakarta dan Bali.
5. Melakukan klaim budaya lokal Indonesia
6. Bersinergi dengan Australia untuk memecah wilayah Indonesia.
1. Mencuri Pulau Sipadan dan Ligitan.
2. Mencoba mencaplok Laut Ambalat.
3. Mencoba mencaplok Camar Bulan dan Tanjung Datu.
4. Mengirim inteligen untuk mendukung teroris mengebom Jakarta dan Bali.
5. Melakukan klaim budaya lokal Indonesia
6. Bersinergi dengan Australia untuk memecah wilayah Indonesia.
Kerajaan Malaysia berhasil membodohi pemerintah Indonesia
(era Ibu Megawati) dengan mengajak menyelesaikan masalah sengketa Pulau Sipadan
dan Ligitan ke PBB. Malaysia tidak pernah berani melakuakan itu di era Presiden
Suharto. Malaysia menunggu kondisi Indonesia lemah secara politik dan
pertahanan.
Ketika Indonesia diembargo dan dijauhi banyak negara
karena tuduhan HAM di Timor Leste, barulah Malaysia mendesak penyelesaian Pulau
Sipadan dan Ligitan. Malaysia sebetulnya sudah berhitung.
Setelah Berhasil menganeksasi Pulau Sipadan dan Ligitan,
malaysia mencoba peruntungan dengan mencoba mengklaim Blok Ambalat, Camar Bulan
dan Tanjung Datu. Walaupun kondisi militer Indonesia masih lemah, Indonesia
mencoba untuk bersikap tegas dengan mengirim militer ke wilayah sengketa.
Sebenarnya Malaysia sudah BERHASIL, karena sekarang status Blok Ambalat, Camar
Bulan dan Tanjung Datu adalah status quo, sama status Sipadan dan Ligitan
sebelum dicuri Malaysia. Bukan tidak mungkin nanti ketika Indonesia lemah,
mereka akan memaksa mengubah status tersebut menjadi milik Malaysia.
Semestinya SEKARANG adalah waktu yang tepat untuk
menyelesaikan batas wilayah dengan Malaysia. Segera buat patok dan pagar
permanen di Camar Bulan dan Tanjung Datu, tempatkan pos militer dengan senjata
lengkap, manfaatkan wilayah tersebut untuk wisata dan apapun untuk menunjukan
eksistensi Indonesia.
Sekarang waktu yang tepat untuk membangun pangkalan
militer di Karang Unarang Blok Ambalat, karang itu harus segera direklamasi
total menjadi pulau buatan, yang bisa diisi radar, rudal anti kapal permukaan
dan anti pesawat. sekarang waktu yang tepat untuk mengexplorasi Blok Ambalat.
Segera ambil semua SDA di Ambalat dan manfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
Indonesia harus segera bertindak memanfaatkan kondisi LCS
yang makin memanas, ketika Malaysia dan sekutunya sibuk menahan China,
Indonesia juga harus segera menyelesaikan batas wilayah yang masih dalam status
quo dengan diplomasi yang dibarengi unjuk kekuatan militer di wilayah sengketa.
Tetapi harus diperhatikan, dalam menyelesaikan masalah
batas wilayah dengan Malaysia, Indonesia TIDAK BOLEH memakai kekuatan china
tetapi harus memakai kekuatan Indonesia sendiri. Indonesia tidak boleh menjadi
bagian dari china.
Masalah LCS mungkin akan segera menjadi perhatian dan
fokus beberapa negara besar. Indonesia seharusnya memanfaatkan isu LCS untuk
memperkuat dan mempertegas kedaulatan NKRI.
Indonesia harus NETRAL dan tidak boleh menjadi bagian
aliansi China dan juga tidak boleh menjadi bagian aliansi USA.
Indonesia tidak boleh melupakan sejarah invasi militer ke
Timor leste. Indonesia dipojokan dan diharuskan mengambil tindakan militer ke
Timor Leste karena dikhawatirkan Timor leste bisa menjadi pangkalan kekuatan
komunis China dan Uni Soviet. pilihan yang sulit untuk Indonesia. Amerika
Serikat, Australia, Malaysia membantu dan menyediakan semua kebutuhan militer
untuk invasi ke Timor leste. Akhirnya Indonesia menyerbu Timor Leste dan laju
komunis pun tertahan hanya di Vietnam saja.
Tetapi setelah kondisi dunia berubah dan komunis bukan
lagi menjadi ancaman, Australia, Inggris, New Zealand memprovokasi kemerdekaan
Timor leste. Amerika mengembargo, Malaysia menikam, Provokasi separatis
kedaerahan, Provokasi teroris menjadi-jadi, Provokasi kerusuhan karena SARA dan
lain-lain.
Sudah jelas sekali bahwa Amerika dan Australia bukanlah
sahabat yang baik untuk indonesia. Indonesia tidak boleh terprovokasi dengan
hasutan FDSA bahwa China adalah musuh. China adalah ancaman bagi Australia,
hegemoni Amerika dan negara yang terlibat langsung di LCS tetapi China belum
tentu akan menjadi musuh Indonesia. Indonesia TIDAK BOLEH terlibat di LCS
tetapi Indonesia wajib memperkuat pertahanan di Natuna, Perbatasan Kalimantan,
semua jalur ALKI, dan di Papua Utara/papua selatan.
China segera akan membuat pangkalan di Timor Leste.
Indonesia harus segera memperkuat kekuatan TNI di perbatasan NTT-TL dengan
jarak yang wajar.
Sekarang semua terfokus di kekuatan China di LCS dan
pangkalan China di Timor leste, ini saat yang tepat untuk memperkuat kedaulatan
Indonesia di Papua. Segera lakuan operasi militer terbatas untuk melenyapkan
separatis bersenjata di Papua, lakukan transmigrasi besar-besaran dari penduduk
padat ke Papua. {akukan pembangunan menyeluruh di Papua. Usahakan dalam waktu
10 tahun penduduk papua mayoritas berasal dari NTT/NTB, Maluku, Bugis, Bali,
Sumatera dan Jawa. pembanguan Papua juga harus adil dan menyeluruh untuk semua
orang yang tinggal di Papua.
Sekali lagi Indonesia harus NETRAL. Indonesia tidak boleh
menjadi kacungnya amerika dan juga tidak boleh menjadi kacungnya China.
INDONESIA HARUS TETAP NETRAL BAHKAN SEKALIPUN CHINA MELAKUKAN INVANSI KE SABAH,
SERAWAK DAN BRUNEI, INDONESIA HARUS TETAP NETRAL. Indonesia bukan pagarnya
Australia dan juga bukan ujung tombaknya China.
Sumber : JKGR
Komentar
Posting Komentar